Rekam Jejak Basah

Rekam Jejak Basah
Oleh : M. Muinul Haq

                Rindu itu kembali memuncak saat melihat potongan-potongan jejak itu, saat basah memenuhi ruang rindu juga pertemuan kita. Saat itu aku hanya agresif mengajak kalian melepas penat. Begitu rapi hinggap di benak kita oleh sekelumit tugas menyebalkan gambar teknik. Tidak begitu menyebalkan sih, karena kami menyelinginya dengan canda, tawa yang menggelitik, juga persahabatan yang begitu kental. Belum sampai satu semester kita bersua di sini, namun kekentalan persahabatan ini serupa dipupuk belasan tahun lamanya, begitu memesona, sedap dipandang. Bagaimana tidak ?, di setiap sisi ruang pertemuan kita selalu dibumbuhi senyum manis, keceriaan bebalut tawa ringan nan gurih, tak ada air mata setetespun. Jejak ini terus kita rekam, agar kelak keceriaan ini berganti haru yang menyejukkan dan menjadi pelajaran berharga bagi anak cucu kita tentang arti sebuah persahabatan, pertemanan, kesetiaan, dan betapa indahnya kebersamaaan dalam meraih cita-cita.
Kini kuajak kalian merekam jejak basah saat jeda ini. Melupakan sejenak rutinitas begadang disibuki tugas yang enggan usai. Beberapa dari kalian mungkin urung untuk pergi, namun Aku tetap menunggu di kotaku, di balkon rumahku. Rintik sudah usai sejak semalaman suntuk, menyisakan genangan di beberapa permukaan yang serupa mangkok. Sesekali kuintip jalan itu, berharap kalian segera muncul, agar kita bisa mulai membuat jejak, di sini, di kotaku, yang bagiku serupa bilik antar ruang yang keindahannya hanya dirasakan oleh mereka yang memakai hatinya, dan kini akan kuajak kalian menyimak salah satu sisi di rumah dunia nyata kita, di dalam bilik kota Maros. Bantimurung, dengan filosofisnya membanting kemurungan, harapku dapat membanting semua penat kita, menggantinya dengan keceriaan, yang akan kita rekam bersama, jejak-jejak basah kita di setiap sudut wahananya. 









Dan kini, aku hanya akan terus mengajak kalian untuk me-list jadwal trip kita selanjutnya, merekam setiap jejak-jejak hangat kita, hanya di pulau yang menyerupai abjad K berkelok, di rumah kita, di kamar-kamar kita, di setiap bilik-bilik kita, kuharap cinta ini akan terus ada, tak peduli situasi sedang kacau, tak peduli suasana sedang muram, persahabatan ini akan terus mengental, tak akan cair, karena dia ada jauh tersimpan rapi di hati-hati kita. Akan terus kuabstrakkan memori jejak ini, hingga kelak kita hanya dapat tertawa dan menangis sendu bernostalgia menikmati kecemerlangan persahabatan ini.

0 komentar:

Copyright © 2012 MUDA INOVATIF.