Sajak Satu Januari



Sajak Satu Januari
Oleh : M. MUINUL HAQ

Heyy, bangun !!!!
Semalam kau menunggu kehadiranku
Detik pertamaku
Begitu antusias menemuiku . .
Lalu kini ??

Bangunn kataku !!!
Baru semalam kau sangat mendambaku
Menaruh cintamu
Menaruh segala harapan untukku
Sekarang ??

Buka matamuu !!!
Baru semalam kau menyambutku
Merah biru kuning hijau hiasi hitamnya langit malam
Memecah keheningan, merusak ketenangan mereka
Yang bermunajat dan bermuhasabah
Dan kamu ???

Banguunnn !!!
Sampai kapan engkau akan seperti ini ?
Begitu semangat di detik pertamaku
Dan kini ?? Kau kembali sama . .
Seperti satu januari silam
Seluruh satu januari lampau
Hanya  mencintai detik-detik awalku
Lalu mencampakanku . .
Tak ingin melihatku . .






0 komentar:

Lomba KBM



Engkau bisa saja berbangga diri telah melancong ke Australia, mencicipi menu makan siangnya, bergaya di tempat terindah yang kau pilih, lalu kembali melanglang buana.  Kini engkau hadir di Beijing, kau katakan kepada langitnya “Assalamu’alaikum Beijing, kini aku berpijak di tanahmu, berteduh di bawahmu”.
Tidak sampai di situ, engkau kembali melancong ke  paris, berpose di depan pencakar langitnya, berbelanja sepuas hatimu di pusat mode, dan sampai di sini tetap saja engkau patut berbangga.
Wah, sekarang kau berpijak di Negeri samba, engkau duduk di antara ribuan pasang mata menyaksikan liga Brazil, oh . . bangganya, tak lupa engkau berpetualang di hutan yang terkenal itu, ya Amazon tentunya.  Engkau kemudian memanasiku dengan berkata “ ini belum seberapa, engkau kira hanya sampai di sini ?”, aku hanya tersenyum dan engkau melanjutkan celotehmu bla bla bla . . hingga sampai negeri sakura,bercerita keasyikan di tiap musimnya  .lanjutmu blab la bla . .,  berhenti di negara ke lima puluh tiga Singapur. 
Akhirnya engkau menutup kisah indah nan panjangmu dengan satu rahasia . Engkau katakan kepadaku bahwa itu semua terjadi karena prinsip yang kau pegang.
Ya . . itu semua bisa saja, karena kau berprinsip bahwa hidup itu adalah rentetan waktu untuk menyingkirkan mimpi-mimpi buruk dan me”nyatakan” setiap mimpi-mimpi indah .  Lalu engkau dengan bangganya meneriakkan segala mimpi-mimpimu yang telah nyata. Aku yang tadinya terdiam mendengarmu berceloteh tertarik untuk berkomentar, “ tarulah itu prinsipmu, namun mesti kau ketahui bahwa mimpi-mimpimu itu bisa nyata juga gara-gara Indonesia !!” . Ku lirik raut wajahnya yang tadinya sumringah berubah menjadi cemberut.  Aku hanya melanjutkan komentarku, “Karena Indonesia pahlawan-pahlwan itu berani bermimpi untuk merdeka“.
”Karena Indonesia juga mereka bersatu melawan ketidakadilan, kesengsaraan dan penjajahan” .
“ Karena Indonesia juga mereka bersedih hati memikirkan bagaimana nasib kita jika tak berhasil mengusir penjajah”.
Karena saking cintanya kepada Negara ini mereka rela meninggalkan kesempatan berkeliling dunia, menyantap nikmatnya sisi lain dunia, mengagumi indahnya Beijing, menakjubkannya Paris, mewahnya Australia, dan berbagai kesenangan lain”.
Jika engkau berprinsip harus menyingkirkan segala mimpi-mimpi burukmu, mereka yang karena cintanya kepada bangsa terpaksa menyingkirkan segala mimpi-mimpi indahnya, mereka hanya bermimpi satu hal yakni kemerdekaan nan indah “.
                Aku berdiri menutup pembicaraan, kuletakkan dua buku di mejanya, kuingat judulnya gara-gara Indonesia dan No Excuse!, berharap agar dia menghargai Indonesia dan  mimpinya tak berhenti di situ.
(M.Muinul Haq, Kompleks Pesantren Darul Istiqamah Maros, Makassar, Sulawesi Selatan)
   

0 komentar:

Cinta Segi Tiga




Cinta Segi Tiga
Oleh : M. Muinul Haq
                Sungguh, kesunyian begitu mencekik .
                Saat kesibukan beranjak pergi . .
Kalian hadir bak kecamuk di pikiranku . .
Imajinasiku melayang . .
Ah, , dilema ini menyiksaku . .
Apa aku harus membuat-Nya marah dengan memilihmu ?
Tentu engkau akan lebih marah, jawabku .

Sakit, begitu perih, sepi ini begitu menyiksa . .
Hey, saat fajar akan terbit aku masih berdua dengan-Nya .
Apakah engkau cemburu ?
Jujur, aku lebih takut jika DIA cemburu karenamu

Aku bercerita banyak tentangmu . .
Terkadang DIA balik berbisik . .
DIA mungkin cemburu, pikirku .
Karena keseringanmu hadir di imajinasiku . .

Arrgghhh . .
Maaf sayang, aku lebih memilih DIA.
Kuungkapkan segenap rasaku pada-Nya.

Dan kamu sayang . .


Bisikan-Nya mengajakku untuk bertahan dalam diam
Karena cinta takkan berkurang kadarnya
Meski tak kuungkapkan, harapku . .
Bersabarlah sayang, ini takkan lama .
Hingga pinanganku membuat kita semakin dekat .
Dan kupastikan . .
Cinta ini akan terus seperti ini . .
Segitiga yang romantis . .
Antara Allah, aku dan kamu .
Kalian ada di sini . .
Orang-orang menyebutnya hati .

0 komentar:

Catatan Mahasiswa Labil : Aku dan Tahun Depan

Catatan Mahasiswa Labil : Aku dan Tahun Depan
Oleh      : M. Muinul Haq
                Baiklah, bercerita tentang pergantian tahun berarti identik dengan perubahan, tentu ke arah yang lebih baik. Kalau tahun ini kamu jarang mandi, minimal tahun depan sekali seminggulah diluangkan waktu untuk mandi. Kalau tahun ini jarang belajar, tahun depan target bisa sekali dua minggu boleh juga . Kalau tahun ini malas baca buku, minimal tahun depan cukup liat-liatan sampul buku sudah lumayan. Kalau tahun ini shalatnya bolong-bolong, tahun depan tambal deh tuh. Kalau tahun ini tidur paginya merangkap tidur siang, tahun depan usahakan bangun menjelang siang. Tapi sekali lagi ini hanya planning, rencana kita untuk merefleksi pergantian tahun. Sebenarnya ini sudah saya lakukan dari beberapa tahun yang lalu setiap akan memasuki pergantian tahun. Saya catat deh tuh target-target yang ingin dicapai lengkap sama kebiasaan-kebiasaan oran gila, eh buruk maksudnya yang ingin dihilangkan.

                Dan inilah tingkat semangatku diukur dari SEMANGATMETER
Minggu pertama awal tahun: 100 %,
Minggu pertama semangatnya luar biasa, dari menyusun jadwal kegiatan tiap hari, menyibukkan diri di kegiatan-kegiatan yang bermanfaat, tidur teratur, makan teratur, olahraga rutin, ibadah sudah pasti, mandi cukuplah, tugas-tugas rumah maupun akademik lancar, pokoknya minggu ini semangatnya luar bisa dalam melangkah, kebiasaan-kebiasaan buruk di tahun kemarin mulai di tinggalkan, betul-betul memperbaharui diri, hidup jadi lebih teratur.
Bulan pertama awal tahun : 70 %
                Perlahan-lahan semangat untuk lebih baik itu mulai pudar, jadwalnya mulai amburadul, banyak waktu yang terbuang sia-sia, bulan ini mulai lemah dalam melangkah, mulai terasa letih, langkah-langkahnya perlahan lunglai.
Bulan ketiga : 0 %
Bulan ini semua kembali seperti semula, tidak ada lagi jadwal-jadwal kegiatan, semuanya berantakan, lebih asyik nonton film, baca komik, main game, sudah beralih dari kegiatan-kegiatan positif, tugas dikebut semalam, makan jadi tidak teratur, shalat sering masbuk(menjadi masbuker), jarang mandi, itupun kalau mandi cuma cuci-cuci kepala, olahraga jangan ditanya, tidak ada waktu buat itu, pokoknya sudah pura-pura lupa sama janji di awal tahun untuk jadi lebih baik.  
Agar tulisan ini bisa agak layak untuk dibaca maka aku akan sedikit sok bijak menyikapi keadaan di atas, mengapa setiap tahun yang ada di depanku tak ubahnya tahun-tahun kemarin, tidak ada perubahan, kalaupun ada ya tidak begitu signifikan. Ada banyak alasan mengapa hal ini terjadi, check this out!. Pertama, masih sulit keluar dari zona nyaman, kita selalu berpikir bahwa hidup ini untuk santai-santai saja, kita tidak berpkir untuk berpenghasilan karena subsidi orang tua terus mengalir untuk kita, kita mengira hari esok masih panjang maka kita terus mengulur-ulur waktu yang kita punya akibatnya tidak ada pekerjaan kita yang beres, kita juga selalu beanggapan bahwa masa depan masih sangat jauh akibatnya masa sekarang kita menjadi tak terarah, malas-malasan, tidak teratur, dan ogah-ogahan untuk lebih baik. Kedua, tidak konsisten, kata orang bijak “panas-panas tai ayam”, hanya semangat di awal, semakin lama semakin menurun sampai hilang semangat . Kita selalu bertekad untuk berubah jadi lebih baik, kita menyusun sedemikian apiknya langkah-langkah kita, lalu menjalaninya, ketika merasa lelah, semangat itu juga mulai redup dan semakin lama kita sudah lupa akan tekad kita di awal. Ketiga, seringkali saya berpkir untuk hidup santai seperti orang lain, ya setiap melihat orang lain bersantai-santai muncul hasrat untuk ikut seperti dia, perlahan mulai goyah langkah-langkah untuk jadi lebih baik, pengaruh dunia luar memang sangat menggangu, akibatnya setiap kali kita ingin berubah di tahun baru ujung-ujungnya bakal kembali melemah dan sama halnya dengan tahun-tahun kemarin.
Sampai di sini dulu tulisan saya mengenai Aku dan Tahun Depan, maaf karena begitu singkat, ini terburu-buru karena deadline waktu yang di berikan FLP, saya terlambat sih dapat info trainingnya, semoga bermanfaat. J




2 komentar:

Aktivis Abal-abal



Percakapan pertama
AAA           : Bro nitip absen ya, gue mau teriakin aspirasi rakyat yang dibohongin ama pejabat-pejabat pemerintahan.
M                : ha ? nggak salah dengerkan gue ? lo mau perjuangin rakyat yang di bohongi ? lah kamu sendiri  ngebohongin dosen ama kampus . . logikanya d mna, nggak mau deh gue, dasar aktivis abal-abal .

Percakapan kedua
AAA           : Bro nitip tugas dong, gue nggak sempet nih lg sibuk ngurus aksi tolak BBM, ini kan buat lo jg, kasian kan kalau kita juga rakyat banyak terbebani oleh mahalnya BBM.
M                : pinter bener lo ngomong, emang gue nggak terbebani gitu ama tugas yg lo nitip buat dikerjain.

Percakapan ketiga
AAA               : Bro final besok kasi contekan buat gue yaa?? Soalnya hari ini gue padat banget, mau diskusi masalah korupsi, turun ke jalan buat demo anti korupsi, ama buat spanduk besar hari anti korupsi. Gue andalin lo ya bro ??
M                    : Otak lo d mana bro ? lo muak ama yg korupsi kan ? lah terus kenapa lo minta nyontekan ama gue ? apa bedanya lo ama mereka ? sama kan ? ujung-unjungnya lo jg yang jd koruptor sperti mereka.

*jangan mengaku aktivis jika perkataan belum selaras dengan perbuatan

0 komentar:

Aktivis Abal-abal



Percakapan pertama
AAA           : Bro nitip absen ya, gue mau teriakin aspirasi rakyat yang dibohongin ama pejabat-pejabat pemerintahan.
M                : ha ? nggak salah dengerkan gue ? lo mau perjuangin rakyat yang di bohongi ? lah kamu sendiri  ngebohongin dosen ama kampus . . logikanya d mna, nggak mau deh gue, dasar aktivis abal-abal .

Percakapan kedua
AAA           : Bro nitip tugas dong, gue nggak sempet nih lg sibuk ngurus aksi tolak BBM, ini kan buat lo jg, kasian kan kalau kita juga rakyat banyak terbebani oleh mahalnya BBM.
M                : pinter bener lo ngomong, emang gue nggak terbebani gitu ama tugas yg lo nitip buat dikerjain.

Percakapan ketiga
AAA               : Bro final besok kasi contekan buat gue yaa?? Soalnya hari ini gue padat banget, mau diskusi masalah korupsi, turun ke jalan buat demo anti korupsi, ama buat spanduk besar hari anti korupsi. Gue andalin lo ya bro ??
M                    : Otak lo d mana bro ? lo muak ama yg korupsi kan ? lah terus kenapa lo minta nyontekan ama gue ? apa bedanya lo ama mereka ? sama kan ? ujung-unjungnya lo jg yang jd koruptor sperti mereka.

*jangan mengaku aktivis jika perkataan belum selaras dengan perbuatan

0 komentar:

Ini jalan, sungai atau danau ?


                Pertanyaan ini terus hadir di pikiranku sepanjang perjalanan maros-makassar, bukannya mengejek namun ini adalah tamparan bagi kita semua, tidak hanya pemerintah, kementerian PU, tapi kita semua akan buruknya system irigasi di kota kita. Perjalanan yang biasa kutempuh hanya dalam setengah jam berubah menjadi hampir sejam bahkan sejam lebih jika hujan deras yang lebih layak disebut badai menghantam kota. Keterlambatan waktu tempuh ini disebabkan beberapa hal terkait buruknya sistem tata kota, sistem irigasi, maupun perencanaan jalan. Aku mencatat setidaknya terdapat  lebih dari lima titik genangan air sepanjang poros Makassar-maros, ini yang menyebabkan kemacetan yang cukup parah disepanjang jalan, tadinya kupikir jalanan akan plong karena hujan namun ternyata aku salah, pemuda yang biasanya anti alias malu pake jas hujan jadi singgah untuk berteduh ternyata berpikiran lain, mereka jadi nekat ikut-ikutan basah karena tahu kalau hujan saat ini tidak bisa diperkirakan kapan berhentinya, walhasil jalan jadi padat luar biasa. Jika bisa lolos disatu kemacetan kita akan bertemu kemacetan selanjutnya di titik genangan air, karena mobil-mobil ragu untuk menerobos genangan itu maka kemacetan tak dapat terhindarkan, genangan itu sangat dalam di pinggir jalan dan semakin ketengah akan semakin dangkal, terkadang ada beberapa kendaraan yang nekad menerobos genangan yang berada dipinggir, ada yang berhasil lolos, namun beberapa ada pula yang ketiban sial motornya mogok.
                Aku melihat ada beberapa hal yang membuat jalan ini nampak buruk saat hujan, tentu bukan hujannya yang salah, karena hujan adalah rahmat. Pertama, aku melihat banyak irigasi yang tertimbun, sama sekali tidak meninggalkan bekas, saluran yang semestinya berfungsi menampung lalu meneruskan air ke tempat yang lebih rendah menjadi hilang dan tak termanfaatkan, tentu ini akan berdampak buruk bagi jalan. Bahkan ada bekas saluran irigasi yang dibanguni ruko atau tempat berjualan, maka air yang semestinya dapat keluar dari jalan menjadi tergenang bak danau, sebagian lagi seperti sungai karena mengalir disebabkan karena jalan yang menurun. Kedua, aku menyaksikan banyak irigasi yang dipenuhi sampah, tidak menutup kemungkinan terjadi penyumbatan di sana-sini, banyak pedagang yang tidak memperhatikan kebersihannya, belum lagi pengguna jalan yang seenak udelnya buang tisu, kaleng minuman, bungkusan-bungkusan makanan dan lain-lain yang menyebabkan banyaknya sampah yang berserakan, pernah suatu waktu sampah itu menumpuk dan menggenang di jalan. Ketiga, aku menyaksikan buruknya perencanaan pembatas jalan, terdapat jalan yang lain dari pada yang lain, jalan ini tergenang oleh air namun bukannya yang dipinggirnya yang dalam, melainkan ditengahnya, ini disebabkan karena jalan itu miring, air seharusnya dapat menyebrangi jalan menuju ke arah yang lebih rendah namun terhalang oleh pembatas jalan, akibatnya airnya menggenang di tengah jalan, akibat yang lainnya tahukan ?, yups macet karena kendaraan berfokus pada jalan yang dipinggir untuk menghindari genangan.

                Karena tulisan ini bukan sekedar tulisan yang ingin dibaca namun harus dibaca makanya agak sedikit pedas, tidak hanya kepada pemerintah, bagian tata kota, ataupun kementrian PU, namun juga kepada seluruh pedagang pinggir jalan dan pengguna jalan untuk bersama-sama menyikapi hal ini. Bukan tak mungkin jika hal ini terus dibiarkan jalan yang kita lalui hampir setiap harinya akan berubah menjadi danau ataupun sungai . Sangat merugikan sekaligus aneh bukan ?


Lebih dekat dengan penulis
Nama : M. Muinul Haq
TTL : Maros, 16 juli 1994
Riwayat Pendidikan :
• MI Darul Istiqamah Maros
• SMPN 1 Mandai Maros
• SMAN 1 Maros
• Politeknik Negeri UPG – Teknik Sipil
Riwayat Organisasi :
• Pramuka MI Darul Istiqamah
• Pengurus OSIS, Ketua ROHIS, Ketua PMR SMPN 1 Mandai Maros
• Pengurus OSIS, SGC, Ikramullah SMAN 1 Maros
• Muslim Cerdas(MuDas), KAMMI, LDK Humaniora Motto Hidup : “ Ukir masa depanmu sejak dini, tata mimpi-mimpimu, dan bersemangatlah meraihnya, dan jika suatu saat kau tersendat, ingatlah bahwa Allah bersamamu”
Cita-cita : Kontraktor Muslim – Direktur Utama dan Founder PT. Built IT

0 komentar:

Ukhuwah itu Indah

Bahkan Nabi pun Iri Dalam sebuah hadist disebutkan bahwa: Sesungguhnya di sekitar Arsy terdapat mimbar-mimbar dari cahaya, yang di antaranya terdapat suatu kaum yang menggunakan pakaian cahaya. Wajah mereka bercahaya dan mereka itu bukan Nabi, juga bukan pada syuhada. Akan tetapi para Nabi dan syuhada tertegun (merasa iri) kepada mereka sehingga mereka berkata, “wahai Rasulullah, tolong beritahu siapa gerangan mereka itu?” Siapakah mereka itu? Bahkan para Nabi dan syuhada pun iri dan tertegun menyaksikan kedudukan mereka di sisi Allah. Setiap orang beriman berkeinginan menjadi seperti itu juga. Lalau apa jawaban Rasulullah SAW atas pertanyaan di atas? Beliau menjawab, “Mereka adalah orang-orang yang saling menjalin cinta kasih karena Allah, dan saling bermajelis (duduk memikirkan sesuatu) karena Allah, dan saling mengunjungi karena Allah semata.”

0 komentar:

Ibu

                Di saat orang-orang  dengan bangga mempersembahkan cinta tulus kepada ibunya, aku masih tetap tertegun, meragu, apakah ucapan ini akan sampai kepadanya ?
 Ah, tidak mungkin . .

Karena sekarang ia telah berbahagia di surga. Tak sempat lagi menyaksikanku.
 Aku pun tak sempat menyaksikan wajahnya, aku hanya memikirkan kalimat menyakitkan dari kakakku.
“semua itu karenamu, karenamu, karenamu ibu pergi meninggalkanku”
Mungkin memang benar, semua adalah salahku,ya . . salahku dapat terlahir kedunia .
Untukku ibu mengabaikan nasehat dokter untuk mengaborsiku.
Ibu ingin aku dapat menyaksikan dunia ini,
 ibu ingin aku mendapat kesempatan bernafas, melihat dunia dan berbahagia di dalamnya.
Ah, bodoh sekali dia.
Tidak tahukah dia bahwa aku sama sekali tidak bahagia atas tindakannya ?
Makhluk seperti apa dia yang rela mengorbankan nyawanya demi aku ?
Aku pun makhluk seperti apa yang dapat diperjuangkan seperti ini ?
Aku masih saja penasaran akan sosoknya,
seberapa kuatkah dia ?, seberapa hebatkah dia ?, aku ingin melihat senyumnya, maniskah dia ?, aku ingin dipeluknya, hangatkah?, aku ingin ditimangnya, dimanjanya, dikecupnya. Ya Allah . . Engkau tahu aku mencintainya, aku menyayanginya, sampaikan rasa cinta ini padanya, sampaikan pula kejengkelanku padanya, sampaikan pula maafku padanya . Aku hanya ragu dapat bertemu lagi dengannya di surga dengan tiga perasaan ini, cinta, marah, dan menyesal .



0 komentar:

Surat Cinta Untuk Murobbiku



   
Selang berapa saat Dani kemudian mengambil catatan kecilnya, mengusap kedua matanya lalu menulis . .
Surat Cinta Untuk Murobbiku . .
Aku tak tahu harus memulai dari mana yang pasti engkaulah kontraktor yang membangun kehangatan ini. Sejak pertama kali kami melihatmu, dengan senyuman khasmu engkau memenuhi mata-mata kami, raut wajahmu yang tulus, keikhlasan kakimu dalam melangkah, engkau kemudian masuk ke dalam kehidupan kami, memulai mengisi hari-hari kami dengan pribadimu yang sungguh menawan.
            Sungguh, sejak pada pandangan pertama kami denganmu, sejak pertama kali kita melingkar cinta itu sudah ada akh. Sejak pertemuan pertama kita dalam tarbiyah ini, sejak kita duduk bersama untuk pertama kalinya, aku merasakan getaran cinta itu, aku merasa sesuatu yang hebat dan menakjubkan menghampiri kehidupan kami.
            Akhi, sungguh sepanjang perjalanan dakwah ini, sepanjang kebersamaan kita, bagiku hanya satu hal yang engkau ajarkan pada kami, satu hal yang begitu kuat dan mewakili segalanya. Adalah tentang cinta, yaa . . hakikat tentang cinta yang kau tuturkan setiap saat, tentang kedahsyatan cinta yang mengisi hati-hati labil kami, tentang kekuatan cinta yang melebihi ganasnya ombak, kekuatan cinta yang melebihi guncangan gempa, kekuatan cinta yang melumpuhkan panasnya api, dinginnya air. Kau yang mengenalkan lingkaran cinta kepada kami.

            Bahunya gemetaran cukup hebat, sesekali iya menyeka air matanya, namun lebih banyak bulir-bulir yang berjatuhan, ia melanjutkan tulisannya . .
            Akhi engkau mengajarkan seluruhnya tentang sucinya cinta. Tentang bagaimana mencintai Allah dengan sepenuh hati. Tentang mencintai Rasulullah dengan menghidupkan sunnah-sunnahnya. Tentang bagaimana mencintai orang tua kami dengan semangat birrulwalidain. Akh, aku sungguh tersentuh saat engkau mengajarkan kami untuk mencintai amal-amal yaumiah. Untuk mencintai shalat berjamaah, mencintai Al- Qur'an, mencintai puasa senin-kamis, mencintai dengan sebenar-benarnya cinta terhadap dakwah. Engkau pula yang menyadarkan kami untuk cinta kepada tarbiyah dan mengabdikan diri di dalamnya.
            Akh, memang di setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Tapi yang kurasa engkau begitu cepat pergi walau tak begitu jauh, namun kesibukanlah yang membuat kita sulit bersua. Mungkin surat ini mewakili peasaan cinta dan bangganya kami kepadamu. Terima kasih banyak atas tarbiyah cinta yang kau ajarkan, teruslah menjadi penghubung lingkaran-lingkaran, teruslah menjadi penerang di dalamnya.
Untukmu murobbi nomor satu, dari mutarabbimu yang labil.

0 komentar:

Copyright © 2012 MUDA INOVATIF.